aiminprojects logo Aimin' Projects

Post Highlight    

Langkah dan Hidayah

Telah lama aku hidup beragama Islam, namun selama itu pula aku terus belajar darinya. Aku terus hidup dengan penuh kekacauan, hanya demi mencari hidayah, yang selama ini sudah ada sejak awal...


Lahirlah aku ke dunia fana
Menyusuri jalan kehidupan
Tanpa berbekalkan apa-apa
Namun petunjuk Allah Ar-Rahman

Tapi ... apa yang kuincar di hidupku?
Harta? Tahta? Wanita? Bahagia?
Sukses? Namun sukses dalam apa?
Atau ... apa tujuan dalam hidupku?

Ibuku telah melahirkanku
Ayahku telah menafkahiku
Mungkinkah itu tujuanku?
Berbakti pada orang tua?

Mereka yang mengajariku
Bicara, berjalan, belajar
Bahkan mengenalkanku Islam
Namun apa yang mereka layak dariku?

Aku mau ini dan itu tak boleh
Melawan jadi durhaka
Diajak main sok sibuk
Main sama teman kelamaan diomeli

Aku mencoba melihat Allah
Yang memberikan pengajaran-Nya
Sekedar mengobati rasa sepi
Yang ditinggalkan seorang diri

Namun Allah...
Tak terlihat,
Tak terdengar,
Tak kurasakan,
Tak kutemukan...
Jawaban dari masalahku

Datanglah dunia padaku
Menawari berbagai keseruannya
Menggoda dengan janji manisnya
Maka aku mengikutinya

Aku menarik diriku lebih dalam
Seru, riang, penuh warna
Asyik, senang, dan berwarna
Oke ... cukup ... ada warna...
Bosan. Sedih. Pudar
Muak. Geram. Gelap
Tapi lama-lama ... manisnya dunia...
Menggerogoti gigiku, menyakitinya
Memabukkan otakku, membusukkannya
Menghampakan jiwaku, bahkan derita

Mungkinkah masih menyenangkan,
Jika melampaui batasan?
Penasaran, aku tetap melangkah
Menapaki larangan, mencoba dosa
Pengaruh jahat, kecanduan melekat
Membawa dosa, membawa penyesalan
Bukankah harus kucoba agar mengerti?
Bukankah harus kurasakan agar paham?

Tapi jurang tak perlu disentuh untuk tahu dalamnya
Api tak perlu diraba untuk tahu panasnya
Aku terlalu sombong dengan kebebasanku
Dan kini pilihan hidupku yang menjeratku
Melumuri diriku sendiri dengan dosa
Yang menggerogoti jiwaku perlahan

Aku bingung
Apa yang sebenarnya kucari?
Kenapa aku hidup?
Kenapa tak mati saja?
Kenapa lahir jika ditinggal?
Kenapa dunia sangat hampa?
Kenapa aku terus bertanya?
Bukankah aku sudah tahu jawabannya?
Bukankah Allah sudah beri petunjuknya?

Aku bertanya dengan nada menantang
Lalu bertanya dengan nada ragu
Hingga akhirnya, bertanya dengan nada takut
"Mengapa aku tak bisa mengerti semua ini?"

Dalam kegelisahan ini, hidupku sudah hancur
Sudah terlambat untuk kembali ... tapi apa begitu?
Dan akhirnya, untuk pertama kali aku meresapinya
Petunjuk yang sudah Allah tinggalkan sejak awal
Makna kehidupan, hikmah perjalanan
Jawaban yang selama ini kucari-cari

Hidup bukan tentang mendapat semua yang kuinginkan
Tapi menemukan apa yang benar-benar kubutuhkan
Bukan sekadar mengejar hasrat, dunia, dan hasilnya
Tapi mengukir makna dalam nikmat, ujian, dan prosesnya

Kini aku bertanya untuk memahami
Bukan sekadar membangkang,
Bukan pula merusak dengan dosa
Kini aku berpikir untuk bertindak
Bukan sekadar bertanya,
Bukan pula berjalan tanpa arah

Hidup adalah seberapa besar kesungguhan,
Untuk bangkit kembali dari keterpurukan
Terus-menerus belajar dan bersyukur,
Atas pengalaman yang telah terukir

Jika aku bisa kembali,
Ke awal saat aku lahir
Mungkin aku akan memilih,
Menjalani hidup yang lebih baik
Namun tanpa perjalanan ini,
Mungkin aku tak bisa sadar
Aku harus mensyukuri nikmat ini,
Dengan menjalaninya sebaik mungkin

Maka kutulis karangan puisi ini
Sebagai pengingat diriku, dan dirimu
Saat merasa sepi dan sendiri,
Allah selalu membersamaimu
Saat terlena dalam dunia lagi,
Allah punya lebih baik dari itu
Saat terjebak dalam pemikiran,
Kembali beriman kepada Allah
Saat tersesat dalam kehidupan,
Ingatlah kepada petunjuk Allah
Saat mencari makna kehidupan,
Di situlah Allah senantiasa hadir di dalamnya

Allah Sang Ar-Rahman
Yang Menghidupkan, dan Yang Mematikan
Selalu menunggumu untuk kembali
Kembali kepada-Nya Sang Ar-Rahim
Berbagai nikmat, dan berbagai ujian
Perjalanan hidup yang membingungkan
Hidayah-Nya selalu ada untuk membimbing kita,
Langkah kita, hingga akhirnya kembali...



Kembali ke jalan pulang.

اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ ۝٥٦

"Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada siapa yang engkau cintai, tetapi Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS. Al-Qashash: 56)

... وَبَلَوْنٰهُمْ بِالْحَسَنٰتِ وَالسَّيِّاٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ۝١٦٨

"... Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) kebaikan-kebaikan dan (bencana) keburukan-keburukan agar mereka kembali (kepada kebenaran)." (QS. Al-A'raf: 168)

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ۝٥٣

"Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sungguh, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.’" (QS. Az-Zumar: 53)


Berbagai kesalahan aku lakukan, namun bukan berarti aku sudah selesai. Allah memberi hidayah, nikmat terbesar bagi seorang hamba untuk menerima dan kembali kepada Islam dengan sepenuh hati. Saatnya untukku memaknai hidup ini lebih berarti...

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu