aiminprojects logo Aimin' Projects

Post Highlight    

DipikirP̶i̶k̶i̶r̶M̶i̶k̶i̶r̶Mulu

Deadline pengumpulan naskah cuma sehari lagi dan besok harus dikumpulin. Aku bisa mikirin banyak ide, konsep, dan draf. Tapi aku juga terlalu asik mikir tanpa aksi untuk menulis karena takut naksahnya ga sempurna. Apakah pikiranku ini kelemahan atau kelebihan?

Chapter I: Untitled.txt

Lihat draf karya ini, ga beraturan, awut-awutan,
bagai kertas gorengan.
Tapi? Tetep aja ditulis, tanpa rasa malu,
sebenernya sih malu, padahal biasanya malu-maluin.
(aowkaokoawkaok)
Tapi? Siapa peduli? Oh tunggu, aku peduli.

Aku terus aja ngeliatin layar kosong ini.
Jendela notepad yang belum aku save.
Kursor teks berkedip-kedip,
seolah nungguin aku ngetik sesuatu.
Sesuatu yang berarti. Sesuatu yang bagus.
Sesuatu yang layak di-submit.

Aku bisa aja mulai nulis sekarang, tapi…
Gimana kalau ceritanya jelek?
Gimana kalau orang-orang ngeliat dan mikir,
“Ih, ini karya jelek bat sumpah!”
Gimana kalau aku malah mempermalukan diri sendiri?

Bukankah ini kesempatan emas untuk berkembang?
Bukankah ini pengalaman baru untuk dikenang?
Kenapa aku harus mikirin semua pertanyaan ini?
Kenapa aku ga bisa langsung nulis karya ini?

Atau … mungkin emang aku harus mikirin ini?


Chapter II: Scripted Monologue

(Speech-to-Text tak sengaja teraktifkan. Teks-teks mulai bermunculan di layar, mengejar monolog yang tak sengaja didengar. Teks tersebut mengisi dirinya sendiri mengungkapkan isi hati.)

Aku: Kamu harus nulis sesuatu.

Gue: Tapi ya ... gw nggak yakin ini bagus.

Aku: Kamu belum juga mulai, gimana bisa tau jelek atau nggaknya?

Gue: Ya siapa tau? Masa gw harus buang waktu buat nulis draf yang mungkin aja bakal gagal?

Aku: Atau ... mungkin aja ... kamu harusnya bersyukur kamu bisa mikir sejauh ini?

Gue: Lah? Bukannya gara-gara mikir mulu kerjaan kita ga beres-beres?

Aku: Kamu sadar nggak? Dulu kamu bakal nulis apa aja tanpa mikir panjang, ga peduli isinya bermanfaat atau nggak. Tapi sekarang? Kamu bisa mikirin konsep, tema, dan makna. Bukannya itu ... progress?

Gue: Gw ga paham. Overthinking itu buruk! Dia menghentikan kita untuk bertindak, menahan kita dalam jebakan pikiran yang berulang dan berulang!

Aku: Memang benar, overthinking adalah sesuatu yang buruk. Segala sesuatu yang berlebihan itu buruk. Tapi ... aku liat kita berdua sedang berusaha untuk mengendalikan pikiran ini dari overthinking menjadi sesuatu yang lebih nyata...

(Tumpukan notifikasi antivirus dan jendela terminal tiba-tiba bermunculan, seketika menghentikan sesi Speech-to-Text.)


Chapter III: Threat Detected


[SYSTEM LOG: TASK INITIATED]
> Objective: Submit cerpen sebelum deadline.
> Processing...
> WARNING: Beban kognitif berlebih terdeteksi.

> ERROR: Keraguan diri ditemukan.
> Searching for reassurance...
  - "Terlalu jelek"
  - "Orang bakal ngejudge"
  - "Gak layak publish"
  - "Masih ada waktu, santai aja"
> STATUS: KEMANTAPAN DIRI TAK DITEMUKAN.

> Running procrastination.exe...
  - Satu pikiran lagi...
  - Satu perbaikan lagi...
  - Satu perencanaan lagi...
  - Satu momen tepat lagi...

> SYSTEM LOOP DETECTED.
> ERROR: Produktivitas terhenti.
> Searching for external intervention...

> DETECTED: HITUNGAN MUNDUR DEADLINE (HARI H-1).
> RECOMMENDED ACTION: "Cukup. Tulis. Aja."
> OVERRIDE (Y/N)? _


> ERROR: Input tak terdeteksi.
> WARNING: System memasuki status diam.
> Initiating failsafe protocol...

> SYSTEM MAINTENANCE IN PROGRESS...
> Estimated completion: **00:23 AM**
> Logging out...

[PROCESS TERMINATED]
[CONNECTION LOST]


Chapter IV: Voices of Messages

Yesterday

The Author (20.18)
Ga mau tau hari ini udah harus beres gimana pun caranya.

The Author pinned a message

Today

The Doubting (00.23)
udah jam berapa ini?

The Doubting (00.23)
udah berapa lama gw hanyut dalam pikiran gw sendiri?

The Analyst (00.24)
[📷 20250430_002428.png] Tiba-tiba ada tumpukan kata-kata random di jendela notepad

The Analyst (00.25)
[📷 20250430_002551.png] Jarum jam terus berputar, waktu terus berjalan

The Procrastinator (00.28)
tinggal balikin jamnya biar mundur ke belakang nggak sih?

The Procrastinator (00.28)
ez profit, masih banyak waktu buat mikir dan nyantai

The Perfectionism (00.29)
Untuk memastikan semua berjalan dengan sempurna sesuai harapan juga.

The Manifesting (00.30)
[📷 ƻθƻཏθᔯ੩θ_θθ੩θ੩ᔯ.ꝑꞥꞡ] Ʉđⱥħ ⱥҟᵾ łⱥҟꞩⱥꞥⱥҟⱥꞥ.

Tanggal telepon Anda tidak akurat. Sesuaikan waktu telepon Anda dan coba lagi.

The Procrastinator (00.31)
[▶︎ •၊၊||၊|။||||။‌‌‌‌‌၊|• 0:10]

The Realization (00.31)
Lu ngirim apaan kocak kagak bisa dipencet

The Analyst (00.32)
[Replied to The Realization] "AAAAAAAAAA"

The Analyst (00.32)
Jamnya terus berputar, upaya manipulasi waktu berakibat fatal pada sistem perangkat

The Realization (00.33)
WOI AKU BARU NGEH DEADLINENYA HARI INIII

The Realization (00.33)
ACTION DONG! TULIS APA KEK!!!

The Manifesting (00.35)
Aku coba ketikkan beberapa hal random dulu.

The Perfectionism (00.35)
[Waiting for this message. This may take a while. Learn more]

The Procrastinator (00.35)
[Waiting for this message. This may take a while. Learn more]

The Doubting (00.35)
[Waiting for this message. This may take a while. Learn more]

The Analyst (00.36)
"Stop. Belum sempurna. ga bisa mikir. yakin diterima?"

📢Anda mengubah setelan grup untuk mengizinkan hanya admin yang dapat mengirim pesan ke grup ini

The Author (00.37)
Kalian baru ribut pas mendekati deadline doang?

The Author (00.37)
Tapi...

📢Anda mengubah setelan grup untuk mengizinkan agar semua peserta dapat mengirim pesan ke grup ini

The Realization (00.38)
Entah dari mana asalnya, aku kepikiran tentang sesuatu

The Realization (00.38)
Dulu aku ga bakal bisa kepikiran sampai sejauh ini

The Manifesting (00.39)
Aku nulis asal nulis, ngerjain asal ngerjain, hidup asal jalan aja.

The Analyst (00.39)
Tapi sekarang...

The Analyst (00.40)
Aku mikirin konsepnya, temanya, dan maknanya juga

The Perfectionism (00.40)
Bertekad membuat sesuatu yang lebih dari sekadar tulisan kosong.

The Procrastinator (00.41)
sesuatu yang menggugah hati dan memotivasi

The Doubting (00.41)
sesuatu yang dapat dibanggakan

The Analyst (00.42)
Aku bisa mikir sejauh ini, karena Allah kasih aku nikmat ini.

The Doubting (00.42)
dulu kukira ini kutukan untukku

The Realization (00.43)
Tapi sekarang aku ngerti ... ini berkah

The Realization (00.43)
Berkah yang salah kita gunakan

The Manifesting (00.43)
Aku udah selesaikan ketikan random aku tadi, btw.


Chapter V: Mematic Remark


Dipikir-pikir malah kepikiran.
Salah sendiri dipikir mulu kocak.

Mikir mulu, mikir ini, mikir itu, mikir di sini, mikir di sana, mikir di situ.
Kadang di atas, kadang di bawah, kadang digidaw.

Tapi ga maju-maju, loading mulu.
Tanganku dingin dan membeku, sedingin pria sigma yang cool.

Moment ketika: Kepala penuh skenario, tapi ga satu pun tertulis nyata.
Lebah suka: Sakit hati rasanya aku wak, i'm fine, gwaenchanha.

Pikiran ini kelemahan atau kelebihan sih?
Kelebihan lah! Kan kelebihan ... pikiran, ngerti gak?

Dulu gw asal jalan, asal bertindak.
Cringe tapi bodoamat apa kata orang.
Sekarang gw mikirin makna, mikirin akibat.
Menjadi pemikir handal, tapi masih kroco dalam beraksi dan melangkah.

Mohon Tuhan, untuk karya kali ini...
Bantulah hamba dalam … menyeimbangkan semua, pikiran di benakku.


Chapter VI: Findings and Reflections

6.1 Observasi Subjek

Subjek mengalami momen absurditas dengan menuliskan puisi penuh humor dan meme setelah berdebat dengan dirinya sendiri dalam manifestasi pikirannya yang terpisah dalam grup chat. Momen absurditas ini diakhiri dengan seruan bernadanya kepada Tuhan untuk menolongnya, dan seketika mendapati bahwa hati kosongnya telah kembali utuh. Hal ini menandakan bahwa fragmentasi suara internalnya kembali bersatu secara harmonis, mengembalikannya ke indentitas semula.

Subjek baru menyadari bahwa meja kerjanya, yaitu notepad sudah tidak kosong lagi. Pada akhirnya, subjek menyadari sesuatu yang selama ini luput dari perhatiannya. Allah sejak awal telah memberinya kelebihan berpikir, atau disebut over ... thinking? sebagai nikmat untuk berpikir jauh ke depan, menganalisa setiap kemungkinan, dan menciptakan berbagai ide. Namun, tanpa keseimbangan, overthinking tanpa bertindak justru menjadi jebakan berulang. Mempelajari berbagai materi, teori, rasionalisasi, logika, dan analisa, tetapi justru tersesat dalam kompleksitasnya sendiri.

Overthinking adalah pedang bermata dua. Satu sisi memberinya wawasan luas dan kreatifitas tanpa batas, tetapi sisi lainnya menahannya dalam ilusi tanpa aksi nyata. Allah telah memberikan jalan, tetapi manusialah yang harus melangkah.

Subjek menatap layar, menyadari bahwa selama ini yang ia anggap sebagai penghalang, justru adalah bahan bakar kreatifnya. Jika dulu ia hanya memikirkan ide tanpa eksekusi, maka sekarang ia tahu: ia harus menggunakan nikmat ini dengan benar.

Pada tahap ini, sorot mata subjek membaca ulang setiap kata yang telah ... aku tulis ...? Menyadari bahwa ia telah melakukan tindakan tanpa disadari. Kalimat terakhir yang diucapkannya dalam sesi observasi adalah:

"Ini aku yang bikin? Heh, kurasa overthinking-ku menghasilkan sesuatu, after all."

6.2 Analisis Koneksi dengan Al-Qur’an

6.2.1 Perubahan Hanya Terjadi Jika Dimulai dari Diri Sendiri

... اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ ۗ ... ۝١١

"... Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka ..." (QS. Ar-Ra’d: 11)

Subjek menyadari bahwa stagnasi yang dialaminya bukanlah hasil dari kekurangan kemampuan, tetapi dari kurangnya aksi nyata. Ia selama ini hanya berpikir tanpa bertindak, yang membuatnya terjebak dalam siklus overthinking yang berulang. Ayat ini menggambarkan bahwa perubahan tidak akan terjadi jika seseorang tidak berusaha mengubah dirinya sendiri terlebih dahulu.

6.2.2 Kesempitan Hati Akibat Bisikan dan Keraguan

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ ۙ ۝١ مَلِكِ النَّاسِ ۙ ۝٢ اِلٰهِ النَّاسِ ۙ ۝٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِ ۖ ۝٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ ۙ ۝٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ۝٦

"Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.’" (QS. An-Nas: 1-6)

Selama observasi, subjek menunjukkan gejala kecemasan yang tinggi akibat overthinking. Ia kerap dihantui oleh bisikan negatif dalam pikirannya, yang membuatnya meragukan diri sendiri, merasa karyanya tidak cukup baik, dan khawatir terhadap penilaian publik. Hal ini menunjukkan bahwa bisikan-bisikan tersebut dapat mempersempit hati seseorang, sehingga menghambat keberaniannya untuk bertindak. Oleh karena itu, memohon perlindungan kepada Allah menjadi cara untuk membebaskan diri dari belenggu ketakutan dan keraguan yang tidak berdasar.

6.2.3 Manusia dalam Kerugian Jika Tidak Bertindak

وَالْعَصْرِ ۙ ۝١ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ ۙ ۝٢ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ ۝٣

"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS. Al-‘Asr: 1-3)

Subjek menghabiskan waktu yang lama dalam siklus overthinking tanpa menghasilkan tindakan nyata. Hal ini sesuai dengan kandungan QS. Al-‘Asr yang menekankan bahwa manusia akan berada dalam kerugian jika hanya membiarkan waktu berlalu tanpa melakukan amal yang bermanfaat. Namun, subjek pada akhirnya menyadari bahwa berpikir tanpa bertindak adalah bentuk kerugian terbesar, sehingga ia mulai bergerak untuk menulis.


Chapter VII: Do You Want to Save?

Allah memberi kelebihan pikiran bukan untuk aku jadikan overthinking, tapi agar aku bisa berpikir cerdas, positif, dan kreatif. Aku tak seharusnya memakai nikmat ini untuk berjalan di tempat, membuang waktu terjebak di dalam lingkaran pikiranku sendiri. Sudah saatnya aku benar-benar pahami, beraksi, dan melangkah...


Kursor masih berkedip.
Tapi kali ini, dengan karya terealisasi.
Nggak perlu §l§kp!k1r-m;klr §rlagi.
Hanya perlu meng-submit karya ini...

* (Terlepas dari semua yang terjadi, kamu berhasil melewatinya.)

* (Kamu merealisasikan overthinking-mu sendiri menjadi sebuah karya.)

* (Sebuah nikmat yang akhirnya kamu gunakan dengan semestinya.)

* (Sekarang ... tinggal satu langkah lagi yang harus diselesaikan...)


Notepad

Do you want to save changes to Untitled.txt?

Save    Don't save    Cancel


[Outro: Author]

...

...

...

...

Dipikir-pikir, mikir mulu. Dipikir mulu, edan...

Tunggu apa lagi? Inilah saatnya


Notepad

Do you want to save changes to Untitled.txt?

Save    Don't save    Cancel

File name: DipikirP̶i̶k̶i̶r̶M̶i̶k̶i̶r̶Mulu.txt
File location: C:\Users\author\Documents

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu