Budaya adalah kumpulan individu yang terikat oleh suatu kesamaan, baik itu suku, bangsa, agama, bahasa, warisan, hingga produk. Dan setiap budaya pasti memiliki perbedaan nilai, bisa itu prinsip, adat, bahasa, dan banyak lainnya.
Oleh karena itu, muncul pembahasan teori komunikasi antarbudaya agar kita dapat berkomunikasi antarbudaya yang berbeda agar tidak terjadi kesalahpahaman dan konflik. Di blog kali ini, kita bakal liat gimana budaya dan komunikasi saling berkaitan.
Seperti yang disinggung sebelumnya, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang melibatkan dua atau lebih pelaku dengan budaya yang berbeda sehingga menciptakan interaksi baru dari para pelaku.
Bentuk-bentuk komunikasi antarbudaya diantaranya yaitu:
Prinsip komunikasi antarbudaya adalah konsep-konsep yang membantu kita berinteraksi secara efektif dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda serta menghindari kesalahpahaman dan konflik. Berikut adalah beberapa prinsip utama dalam komunikasi antarbudaya:
Hubungan antara budaya dan komunikasi sangat erat dan saling mempengaruhi. Budaya membentuk cara seseorang berkomunikasi, termasuk gaya bahasa, bahasa tubuh, dan norma-norma komunikasi. Sebaliknya, komunikasi memainkan peran penting dalam membentuk, mempertahankan, dan meneruskan nilai-nilai, tradisi, dan praktik budaya kepada generasi berikutnya.
Budaya memberikan kerangka referensi bagi cara seseorang memahami, menafsirkan, dan menyampaikan pesan. Misalnya, budaya tertentu mungkin lebih menghargai komunikasi langsung dan terbuka, sementara budaya lain mungkin lebih menyukai komunikasi yang lebih tidak langsung dan halus.
Sedangkan, komunikasi berperan penting dalam menyebarkan dan mempertahankan budaya. Melalui komunikasi, nilai-nilai, tradisi, dan pengetahuan budaya dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Selain itu, interaksi antarbudaya melalui komunikasi juga dapat menyebabkan perubahan dan adaptasi budaya.
Budaya, yang merupakan sistem nilai, norma, simbol, keyakinan, dan perilaku yang diwariskan, menjadi dasar dalam cara individu berinteraksi dan menafsirkan pesan yang disampaikan.
Terdapat beberapa teori yang didapat dari komunikasi antarbudaya, diantaranya yaitu:
Hofstede mengidentifikasi enam dimensi budaya yang memengaruhi komunikasi:
High Context: Komunikasi bergantung pada konteks, ekspresi nonverbal, dan hubungan sosial. Contohnya Jepang dan Arab.
Low Context: Komunikasi langsung, eksplisit, dan bergantung pada kata-kata. Contohnya Amerika dan Jerman.
Teori ini menjelaskan bahwa dalam interaksi antarbudaya, individu mengalami kecemasan dan ketidakpastian. Untuk komunikasi yang efektif, seseorang harus dapat mengelola kedua hal ini dengan baik agar bisa saling memahami dengan akurat.
Teori ini menyatakan bahwa komunikasi antarbudaya melibatkan proses negosiasi identitas, baik identitas pribadi maupun budaya. Orang akan mencoba menegosiasikan bagaimana mereka ingin dipahami oleh orang lain dari budaya yang berbeda.
Berfokus pada konsep "face" (muka/wajah), yaitu citra diri yang ingin dijaga dalam interaksi. Cara menjaga muka berbeda tergantung budaya, misalnya budaya kolektivis lebih fokus menjaga muka kelompok dan budaya individualis lebih fokus menjaga muka pribadi.
Menjelaskan bagaimana orang menyesuaikan (accommodate) gaya komunikasi mereka untuk menyatu atau membedakan diri dari lawan bicara. Ada dua strategi, yaitu: (1) Convergence, menyesuaikan gaya komunikasi agar mirip dan mempererat hubungan. (2) Divergence, mempertegas perbedaan gaya dan menekankan identitas budaya.
Teori ini membahas bagaimana individu beradaptasi dengan budaya baru melalui proses belajar, stres, dan pertumbuhan. Adaptasi ini bukan hanya secara bahasa, tapi juga perilaku, nilai, dan cara berpikir.
Sekian ilmu yang bisa saya bagikan di blog kali ini. Dengan sering berkomunikasi dengan yang berbeda latar budaya, kita bisa memperluas pengetahuan dan bahkan lebih mengerti tentang diri sendiri. Dengan komunikasi antarbudaya pula, kita memahami perbedaan dan motif suatu budaya. Kuncinya adalah untuk mau belajar, memahami, dan negosiasi.
Referensi
0 Komentar