aiminprojects logo Aimin' Projects

Post Highlight    

Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Pernah gak? Udah ngechat panjang lebar tapi dijawabnya "y" doang; ngebaca chat temen anomali yang sering typo; atau sengaja ngelamain bales chat karena gengsi? Ternyata semua itu nyambung ke teori komunikasi verbal dan nonverbal, lho!

Dalam blog kali ini kita bakal liat gimana hubungannya semua itu dengan teori dalam komunikasi!

 ▼Dukung kreator di Instagram dengan follow dan like!▼ 

Pendahuluan

Dalam ilmu komunikasi, komunikasi bisa dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Komunikasi verbal dengan memakai kata-kata dan bahasa, baik lisan maupun tertulis.
  • Komunikasi nonverbal dengan memakai gerakan, isyarat, simbol, ekspresi, nada suara, bahkan jarak dan waktu.


Ciri Khas

Komunikasi verbal biasanya identik dengan cirinya yang:

  1. Jelas dan ringkas: orang ngomong apa, kita bisa langsung nangkep apa. Sebabnya nyambung di ciri kedua, yaitu
  2. Membendaharai kata-kata: kita memakai kata-kata yang tepat untuk diucapkan. Dengan pemilihan kata itu, ciri ketiganya adalah
  3. Lebih terstruktur rapi: kata-kata dirangkai dengan sedemikian rupa dengan teliti. Dengan kata yang tersusun, ciri keempatnya yaitu
  4. Bisa secara langsung atau tak langsung: pesan bisa disampaikan tak langsung misal lewat surat, jejak catatan, chat dan lainnya

Sedangkan, untuk komunikasi nonverbal, cirinya adalah:

  1. Lebih tersirat dan butuh konteks: seperti saat temanmu ngakak tapi kamu belum tau apa yg diketawain, sehingga temanmu harus nunjukkin apa yang bikin ngakak biar kamu connect
  2. Langsung dan spontan: seperti reaksi setelah melihat lelucon tadi yang ditunjukkin dan akhirnya baru ngakak
  3. Sulit dimanipulasi: artinya lebih jujur kalau dibandingkan sama kata-kata verbal yang lebih mudah dibuat-buat, misal ngomong "ngakak cik" tapi mukanya flat karena ngerasa jokesnya gak lucu
  4. Melengkapi pesan verbal: bisa memperkuat atau menentang, misalnya bisa aja temanmu bales "ngakak😭" dan dia beneran ngakak atau asal ketik untuk menghargai aja walau gak lucu


Fungsi

Komunikasi verbal utamanya berfungsi untuk:

  • Menyampaikan informasi dengan jelas
  • Mempererat hubungan interpersonal (dengan diskusi, mengobrol, dsb.)
  • Meningkatkan kolaborasi dan kerjasama
  • Mempermudah koreksi dan klarifikasi

Sedangkan, komunikasi nonverbal utamanya berfungsi untuk:

  • Mengungkapkan emosi dan perasaan
  • Memperjelas pesan verbal
  • Meningkatkan kepercayaan dan keintiman
  • Menggantikan kata-kata


Teori Menarik

Biasanya, anak-anak yang menonton kartun dengan permainan kata dan humor terselubung (misal: SpongeBob) bisa dengan mudah menganalisis makna dalam kata-kata dan bahasa.

Sedangkan, anak-anak yang menonton silent cartoon atau kartun tanpa dialog tapi mengandalkan suara tanpa kata, bahasa tubuh, dan ekspresi (misal: Shaun the Sheep) lebih peka terhadap perubahan emosi dan suasana.

Hal ini berhubungan dengan teori komunikasi verbal dan nonverbal.

Teori Komunikasi Verbal

Teori Interaksional (George Herbert Mead) menyatakan kalau bahasa sangat penting bagi orang untuk belajar dan merangkai sebuah makna dari suatu hal (termasuk humor); mengetahui diri sendiri seperti apa; dan mempelajari tentang dunia luar. Melalui interaksi dan komunikasi, seseorang dapat mengumpulkan lebih banyak data untuk diproses.

Teori Mediating (Charles Osgood) menyatakan saat seseorang menangkap pesan, terdapat intervensi atau perubahan makna pesan dari dalam (internal). Misalnya, ada seseorang yang menyampaikan hal netral, lalu ditangkap oleh lawan bicaranya menjadi tersinggung (karena memiliki trauma). Atau misalnya, seseorang lagi serius menerangkan, lawan bicaranya malah cekikikan (karena teringat lelucon dari suatu kata dari pesan itu).

Teori Komunikasi Nonverbal

Teori Pendekatan Etologi menjelaskan kalau ternyata, ekspresi seperti senyum, marah, dan sedih itu hampir konsisten di berbagai budaya, sehingga sebagian komunikasi nonverbal (seperti ekspresi) bersifat default (bawaan), universal, dan mudah dipahami secara langsung.

Teori Pendekatan Fungsional menjelaskan ternyata komunikasi nonverbal juga digunakan untuk mengatur percakapan, seperti menunjukkan ketertarikan atau minat, menambah konteks emosi dan suasana, atau mengatur alur percakapan.


Refleksi

Menariknya, tiap orang punya gaya bicaranya sendiri. Ada yang kalau ngomong suka panjang lebar; ada yang sering cuma ngasih emoji doang; ada yang cerewet tapi sayang; ada yang cuek tapi pas dibutuhin selalu ada; ada yang kaku dan gak asik; ada juga yang suka bercanda tapi juga sok asik.

Pada dasarnya, kita hanya perlu lebih peka untuk memahami dan menangkap apa yang ingin diri kita dan mereka sampaikan. Komunikasi itu gak cuma soal ngomong, tapi juga soal nangkap sinyal yang kadang gak terlihat.

Kalau kita lebih peka, lebih ngertiin cara orang menyampaikan sesuatu, komunikasi bakal lebih lancar dan enak. Karena pada akhirnya, komunikasi bukan soal banyaknya kata, tapi seberapa dalam kita bisa nyambung tanpa harus selalu ngomong panjang.

Kalau kalian sendiri gimana? Lebih suka komunikasi verbal atau nonverbal? Punya studi kasus teori lainnya? Coba tulis di kolom komentar ya!

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu