Kesepian bukanlah hal yang diharapkanku, hal yang membuatku hampa. Aku kerahkan segala usaha untuk meraih validasi dan keseruan dunia, tapi seakan hasilnya nihil dan lenyap. Apa mungkin aku melupakan sesuatu ...?
... وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ ٢١٦
"... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ ۗ أُولَـٰئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ ١٩
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, sehingga Allah membuat mereka melupakan diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik." (QS. Al-Hasyr: 19)
... لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا ۚ ... ٤٠
"... janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita ..." (QS. At-Taubah: 40)
Aku terlalu sibuk menggali validasi dan harta keseruan dunia sampai-sampai melupakan pemilik dunia itu sendiri. Allah masih memberiku kesempatan untuk kembali kepada-Nya, maka dari itu Ia beri nikmat kesepian ini. Tanda Allah sayang dan peduli, agar aku tak terlena pada dunia...
0 Komentar